Suparman : Ijazah Siswa Tak Pernah Ditahan

Berita, Palembang50 Dilihat

Palembang, kabarindonews.com // H Suparman S Pd M Si selaku Kepala Sekolah SMK Negeri 2 Palembang ungkapkan bahwa tidak pernah melakukan penahanan ijazah siswa.

 

Hal itu disampaikan dirinya saat di temui di ruangannya SMKN 2 Palembang, Jum’at, (15/09/2023).

 

Suparman mengatakan bahwa sekolah tidak pernah sama sekali menahan ijazah siswa yang mengenyam pendidikan di SMKN 2.

 

“Kami tidak pernah menahan ijazah siapapun, kalau ada yang mau mengambil ijazah silahkan datang, tetapi harus langsung yang bersangkutan yakni murid beserta wali murid,” ungkapnya.

 

Lanjutnya, jika murid maupun wali murid merasa tidak mampu, silahkan bahwa berkas persyaratan yang diminta seperti salah satunya Surat Keterangan Tidak Mampu (SKTM).

 

“Murid Dan wali murid kami persilahkan datang ke sekolah untuk mengurus Ijazah, jangan melalui perantara. Karena ijazah itu sifatnya surat berharga, tentu jika terjadi yang tidak diinginkan sangat merugikan murid dan wali murid tersebut,” jelas Suparman.

 

Suparman juga menerangkan bahwa komite sekolah itu dari siswa diperuntukkan untuk siswa itu sendiri.

 

“Komite itu kan dari siswa untuk siswa, salah satunya tentu diperuntukkan untuk kegiatan dan kebutuhan siswa itu sendiri seperti kegiatan intrakurikuler dan kokurikuler,” katanya.

 

lebih lanjut, Suparman juga menyampaikan bahwa saat ini sekolah itu sudah Cut Off. Artinya tidak ada lagi penerimaan siswa baru untuk kelas 10.

 

“Semua itu ada tahapan, salah satunya PPDB yang sekarang sudah cut off. Untuk satu kelas itu maksimal 36 siswa, seandainya dipaksakan untuk menerima siswa baru, tentu imbasnya terhadap siswa karena tidak akan terdaftar di sistem dapodik,” terangnya.

 

Suparman juga mengatakan, bahwa dirinya sangat menghargai aturan dan perundang-undangan, jika memang ada siswa yang mau pindah ke SMK 2, tidak bisa semerta-merta langsung pindah begitu saja, harus diperhatikan juga kuota kelas, kuota jurusan siswa tersebut.

 

“Yang kita pikirkan itu bagaimana siswa kedepannya. Jika terjadi hal-hal seperti tidak terdaftar dapodik, tentu yang kasihan adalah siswanya sendiri,” pungkasnya. (**/Dian P)